Pages

Ads 468x60px

Selasa, 07 Agustus 2012

Investasi dalam Bentuk Koin Emas

Koin   emas   mempunyai    banyak   bentuk. Tetapi sebagai alat investasi sering kali dibagi menjadi dua kategori besar yakni
- Koin emas koleksi (Sovereign)
- Koin emas

Koin emas  koleksi  kebanyakan  berasal  dari abad pertengahan, sehingga memiliki nilai historis
- arkeologis. Investasi koin emas koleksi ini cukup

populer di negara-negara Eropa terutama Inggris.
Biasanya koin emas koleksi diperdagangkan di rumah-rumah lelang dan komunitas kolektor koin antik. Koin emas ini tidak dinilai berdasarkan kadar dan berat  emas,  melainkan  dari  nilai  historisnya.  Sehingga  harganya  bisa  jauh diatas kadar dan berat emasnya.

Jika Anda bukan kolektor koin emas, janganlah berinvestasi dalam bentuk koin  emas  koleksi  (sovereign).  Tidak mudah  berinvestasi  dalam bentuk koin emas  koleksi.  Pertama-tama  sangatlah  sulit  menentukan  keaslian  koin emas koleksi terutama yang mempunyai nilai historis. Memang setiap koin akan  dilengkapi  oleh  sertifikat  keaslian.  Tetapi  kedua  benda  ini  (baik  koin maupun sertifikat) masih mungkin dipalsukan. Sementara itu biaya untuk melakukan  pengecekan  tidaklah murah dan tafsir dari satu ahli dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. Semakin tua koin emas koleksi harganya semakin mahal dan semakin sulit pula untuk menentukan keasliannya.

Kedua adalah mahalnya biaya penyimpanan dan asuransi yang menyertai setiap pembelian koin emas koleksi. Sebagaimana benda-benda antik yang mempunyai nilai historis lainnya, tidak mudah menyimpan koin emas koleksi. Dikarenakan tingginya harga koin koleksi, premi asuransi yang harus dibayarkanpun   naik.  Semua   ini  merupakan   tanggungan   kolektor   sebagai investor.

Alasan  ketiga  adalah  walau  terbuat  dari emas,  likuiditas  koin  emas koleksi  sangatlah  rendah.  Anda  tidak  dapat  membawa  koin  emas  koleksi abad 18 dan berharap toko emas langganan Anda akan bersedia membayar 3 -4 kali harga berat  emasnya.  Koin  emas  koleksi  berpindahtangan  antar satukolektor  dengan  yang  lainnya.  Seringkali  melalui  perantaraan  rumah  lelang. Tidak ada  kepastian  faktor apa yang membuat  nilai koin emas  koleksi  naik. Tiga  alasan  inilah  yang  menjadikan  koin  emas  koleksi  bukan  pilihan tepat investasi emas logam mulia.

Kategori kedua adalah investasi emas logam mulia dalam bentuk koin emas. Seperti yang telah dijelaskan dibagian  awal,  ada  banyak  jenis  koin  emas.  Tetapi bentuk yang lazim diperjualbelikan  di Indonesia adalah dinar. Karakteristik dinar adalah sebagai berikut :
- Berat emas  :   4.25 gram
- Kadar emas :   22 K dengan perbandingan (91,7% emas logam mulia dan 8.3% perak)
- Bentuk        :    lingkaran dengan diameter 23cm

Salah satu manufaktur koin dinar dengan akreditasi dari LBMA adalah PT. Antam,  Tbk. Karakteristik  inilah yang menjadi kekuatan  sekaligus  kelemahan koin emas dinar

Koin emas dinar mempunyai kadar emas 22K yang berarti lebih murah dibandingkan  emas logam  mulia  (24K).  Sebagai  perbandingan  pada  saat buku ini disusun, harga satu dinar berkisar Rp 1.871.000 ( yang berarti sekitar Rp 440.000 per gram) sementara itu harga emas logam mulia 24K adalah Rp. 470.000 per gram. Perbedaan harga ini menyebabkan modal awal yang dibutuhkan saat melakukan investasi koin emas dinar lebih rendah dibanding dengan  emas  logam mulia. Harga yang lebih  murah  ini memudahkan  orang yang hendak melakukan investasi emas logam mulia.

Pada masyarakat  muslim, fungsi koin emas dinar tidak terbatas sebagai penyimpan kekayaan semata. Koin dinar juga berfungsi sebagai mas kawin dan pembayar  zakat sebagaimana  yang diatur  dalam hukum Islam. Di beberapa negara seperti Arab juga menggunakan dinar sebagai alat pembayaran resmi. Inilah daya tarik kedua koin dinar bagi masyarakat muslim.

Apakah koin dinar mempunyai kelemahan sebagai bentuk investasi emas logam mulia?  Ada beberapa  kelemahan  yang justru diakibatkan  karakteristik dinar itu sendiri. Pertama koin dinar diperdagangkan dengan kadar emas 22K dan berat 4,25gr per koin. Syarat ini telah dibakukan oleh WITO (World Islamic Trade Organization). Artinya Anda harus langsung membeli 4,25 gram atau
1 dinar. Demikian juga saat Anda menjual, selalu dalam satuan 4,25 gram. Ini bisa  menyulitkan  jika  kondisi  keuangan  Anda  tidak  mencapai  harga satu dinar. Pun saat Anda hendak menjual dinar, Anda harus menjual utuh 1 dinar (4,25  gram).  Anda tidak dapat membeli satu gram atau menjual satu gram.

Bagaimana likuiditas koin emas dinar? Pertama-tama  tidak semua koin emas dinar terbit dengan sertifikat keaslian. Sementara itu sertifikat keaslian merupakan jaminan likuiditas produk yang terbuat dari emas. Sertifkat ini juga tidak dapat sembarangan diterbitkan, hanya permurnian emas logam mulia terakreditasi sajalah yang diakui. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga mutu dan kepastian kadar emas. Koin dinar tanpa sertifikat keaslian dari manufaktur terakreditasi tentulah tidak mudah diperjualbelikan.

Kedua dibeberapa  negara seperti Amerika dan Eropa memandang  koin emas dinar sebagai koin emas bentuk unik (fancy coin). Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, bentuk unik mempunyai likuiditas yang lebih rendah ketimbang bentuk batangan atau biskuit. Hal ini karena bentuk unik selalu mempunyai   premium  lebih  tinggi  (ongkos   manufaktur  dan  sertifikat  yang berbeda). Peredaran koin emas dinar terbatas di beberapa negara dengan penduduk  mayoritas  beragama  Islam seperti  Malaysia  dan sebagian  negara Arab.

Ketiga adalah tingginya selisih antara harga jual dan beli koin emas dinar. Margin harga jual dinar berkisar antara 2% hingga 10%. Artinya pada saat Anda menjual kembali dinar, nilai investasi Anda telah berkurang antara 2%  hingga 10%  bergantung  pada  kebijakan  yang  dilakukan  oleh  distributor. Beberapa distributor hanya menerima koin emas dinar yang mereka terbitkan.

Inilah  beberapa  kelemahan  koin  emas  dinar  sebagai  bentuk  investasi logam mulia.

0 komentar:

Posting Komentar